Senin, 09 Maret 2015

MAKALAH MOTIVASI



 MAKALAH MOTIVASI
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kesempatan yang telah di berikan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas pengantar manajemen tentang “ Motivasi”.
Dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas kami ini tidak lain karena bantuan, dorongan, dan bimbingan dari orang tua dan Bapak/ Ibu dosen. Oleh karena itu kami  mengucapkan banyak terimah kasih.
Semoga tugas kami ini dapat bermanfaat, menjadi dorongan, dan motivasi bagi kita untuk terus mencapai keinginan atau tujuan.





















Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………..  1
Daftar isi…………………..………………………………………………...  2
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................................  3
B.     Tujuan………………………………………………………………...  3
C.     Manfaat…………………………………………………………….....  3
BAB 2 PEMBAHASAN
A.    Pengertian Motivasi…………………………………………………..  4
a.       Tujuan Motivasi…………………………………………………..  5
b.      Jenis-jenis Motivasi………………………………………………  5
c.       Metode Motivasi……………………………………………….....  6
d.      Proses Motivasi…………………………………………………...  6
e.       Model-model Motivasi…………………………………………...  7
B.     Prinsip-prinsip dalam Motivasi…………………………………….....  8
C.     Prespektif Motivasi…………………………………………………...  9
BAB 3 PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………………... 11
B.     Saran…………………………………………………………………. 11












PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Setiap di dalam lingkungan kerja kita selalu berhadapan dengan kondisi mental yang lemah dan pada saat itu kita bisa mendapatkan masukan atau saran yang dapat membangkitkan semangat kita kembali. Dalam kehidupan ini kita selalu memotivasi diri kita untuk lebih dari orang lain, tidak hanya di dunia kerja saja kita harus di motivasi agar menjadi lebih baik tetapi dalam kehidupan sehari-hari.
            Kegiatan ini, mendorong mental kita untuk lebih maju lagi. Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
            Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang motivasi secara terperinci agar lebih jelas apa yang di maksud dengan motivasi itu sendiri. Motivasi sering di pakai perusahaan untuk meningkatkan nilai mutu kerja kita di suatu perusahaan .
B.     Tujuan 
1. Untuk mengetahui definisi dari motivasi di dunia kerja.
2. Untuk menyelesaikan tugas manajemen tentang “ MOTIVASI “.
C.    Manfaat
            Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Menambah wawasan mengenai definisi tentang motivasi
2. Mengetahui metode – metode apa yang sering di gunakan dalam
    motivasi
3. Model-model motivasi yang sering digunakan .








BAB 1
PEMBAHASAN / ISI
A.    Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer  membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat.
Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dari motivasi yaitu:
Ø  Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:143).
”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
Ø  Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:93).
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”.
Ø  Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:321).
“Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang”.
Ø  Menurut T. Hani Handoko (2003:252).
“Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam mengarahkan individu yang merangsang tingkah laku individu serta organisasi untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
a.      Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) adalah sebagai berikut:
·         Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
·         Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
·         Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
·         Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
·         Mengefektifkan pengadaan karyawan.
·         Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
·         Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
·         Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
·         Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
·         Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Berikut adalah beberapa catatan untuk mendukung dan memotivasi karyawan agar mereka dapat perform dengan pekerjaannya dan mencapai tujuan yang diinginkan:
o   Usaha
o   Bagaimana kita memotivasi orang agar lebih efektif dalam melakukan pekerjaannya
o   Ketekunan
b.      Jenis-Jenis Motivasi
Malayu S.P Hasibuan (2005:150) mengatakan bahwa jenis-jenis motivasi adalah sebagai berikut:
1.      Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.
2.      Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.
c.       Metode Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua metode motivasi adalah sebagai berikut:
a.       Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa.
b.      Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang  men dukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja  yang nyaman, suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.
d.      Proses Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan.
2.      Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja.
3.      Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
4.      Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5.      Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.
6.      Team Work
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
e.       Model-Model Motivasi
1.      Model Tradisional
Model tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para menajer menggunakan sistem upah insentif, semakin banyak mereka menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
2.      Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan tradisional yaitu para manajer dianjurkan untuk bisa memotivasi para karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan dengan membuat mereka merasa penting dan berguna, sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerjanya. Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan  untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaannya.
3.      Model Sumber Daya Manusia
Model Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai motivasi yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena uang ataupn keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja. Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.



B.     Prinsip-prinsip Dalam Motivasi Kerja
Anwar P. Mangkunegara (2007:100), mengatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1.      Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
2.      Prinsip Komunikasi.
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3.      Prinsip Pengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4.      Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5.      Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekrja apa yang diharapkan oleh pemimpin.
C.     Prespektif Motivasi
a.       Perspektif Behavioral
Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer, dkk, 2000).
b.      Perspektif Humanistis
Menekankan pada kapaitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan peka terhadap orang lain.

c.       Perspektif Kognitif
Pemikiran murid akan memandu motivasi mereka, juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk & Ertmer, 2000; Zimmerman & Schunk, 2001). Perspektif kognitif mengusulkan konsep menurut White (1959) tentang motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.
d.      Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Murid sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sifat akademik yang positif dan lebih  senang bersekolah (Baker, 1999; Stipek, 2002).\

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Secara etimologi motivasi berarti dorongan, kehendak, atau kemauan. Sedangkan secara terminologi, motivasi adalah tenaga-tenaga (forcer) yang membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku individu. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi dapat diinterpretasikan dari tingkah lakunya.
Motif atau “motive” adalah tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu yang terarah pada kebutuhan psikis atau rohaniah. Desakan atau “Drive” diartikan sebagai dorongan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah. Kebutuhan atau “Need” merupakan suatu keadaan dimana individu merasakan adanya kekurangan, atau ketiadaan sesuatu yang diperlukannya. Ketiga hal tersebut sangat bertalian erat dan sukar dipisahkan, karena semuanya termasuk suatu kondisi yang mendorong individu melakukan suatu kegiatan, yang mana kondisi tersebut disebut dengan motivasi.
Dilihat dari berbagai aspek, motivasi terbagi menjadi beberapa macam. Akan tetapi secara umum, motivasi dibagi menjadi dua, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi berkaitan erat dalam proses pembelajaran, agar tercipta suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif yang dapat mewujudkan hasil belajar yang memuaskan, diperlukan adanya dorongan/motivasi dari dalam jiwa siswa.
Dalam setiap perbuatan, manusia tentu mempunyai tujuan yang berdasarkan motif tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah motivasi. Motivasi inilah yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada manusia untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang dapat memberikan kepuasan apabila berhasil dicapai. Diantara faktor-faktor yang mempermudah timbulnya motivasi belajar adalah Readines (Kesiapan), Incentive (Penghargaan), dan Transfer.

B.     Saran
Jangan pernah menyerah dengan semua rintangan yang datang dan disaat mental sedang lemah tetapi hadapilah semua itu dengan sabar. Dan teruslah termotivasi untuk melakukan hal-hal yang positif.

0 komentar:

Posting Komentar

BIO:

Photographer
Blogger

Jurnalistik

Atlet Silat

Teknik Mesin

Universitas Kebangsaan